Membuka Bisnis Kuliner
"Kalau
urusan makan pokoknya ga bisa diganggu gugat !". Mungkin Anda sering
mendengar ucapan itu. Ya, hal itu ada benarnya, karena kebutuhan makan
dan minum memang kebutuhan pokok yang sulit ditunda-tunda (kecuali pada
saat puasa kalee ... :) .. Bahkan dalam kondisi berhemat, Anda bisa saja
sengaja mengurangi membeli berbagai keperluan sekunder seperti pakaian,
peralatan make up, atau asesoris. Namun coba ketika Anda lapar ... Anda
pasti tidak ragu mengeluarkan kocek untuk membeli makanan. Alhasil,
jangan heran kalau belakangan ini bisnis kuliner semakin bertebaran di
mana-mana, mulai dari yang berskala kecil (PKL) sampai pengusaha kafe
atau restoran besar. Mungkin Anda pun terinspirasi untuk mencoba hal
serupa.
Untuk mendapatkan keuntungan dalam bisnis kuliner sebenarnya Anda tidak harus memilih membuka kafe atau resto besar sebagai permulaan usaha makanan Anda. Dari hasil survei usaha kecil menengah (UKM) di beberapa daerah, rata-rata pendapatan para pengusaha makanan dan minuman kaki lima dan rumahan sering di atas rata-rata upah minimum regional (UMR). Menarik bukan? .......
Pada prinsipnya usaha kuliner dapat dibagi dalam beberapa kelompok :
Sebaiknya Anda memilih yang memang sesuai dengan keahlian dan minat Anda, sehingga dapat menjalankan usaha dengan nyaman dan tanpa beban. Satu hal yang harus Anda hindari adalah membuka usaha hanya karena mengikuti tren, tanpa tahu cara menjalankannya. Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan dalam memulai usaha makanan adalah :
1. Modal usaha
Ada beberapa cara untuk menutupi kekurangan modal usaha, misal melalui mencari mitra (rekanan) yang bisa diajak kerja sama, meminjam ke koperasi/bank, dan lain-lain. Bila modal Anda tipis dan ingin melakukannya sendiri itu lebih baik, karena Anda tak akan pusing dalam hal lain dan Anda dapat fokus dalam hal pemasaran. Namun berhematlah untuk tambahan modal kelak. Misal jika Anda ingin menjadi pengusaha keripik, Anda dapat membuat keripik singkong dengan modal hanya 10 ribu, anda goreng dan bungkus menjadi 40 bungkus dengan harga satuan Rp.500, sisihkan separuh keuntungan untuk tambahan modal, menjadi 50, 60, 100, 500 dan bukan hal mustahil hingga ribuan bungkus atau pabrikan. Bila memilih usaha patungan, sebaiknya Anda membuat surat perjanjian yang mengatur pembagian wewenang dan hasil usaha guna menghindari masalah di kemudian hari. Bila meminjam dari lembaga keuangan, maka biasakan untuk membuat laporan keuangan setelah usaha berjalan. Laporan keuangan tersebut mencantumkan pemasukan, pengeluaran, dan aset usaha yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar lembaga keuangan tersebut mengetahui secara pasti perkembangan usaha Anda.
2. Lokasi usaha
Pilihlah lokasi usaha yang banyak dikunjungi atau dilalui banyak orang. Saat menentukan lokasi usaha juga harus memperhitungkan modal yang akan dikeluarkan. Jangan sampai modal Anda terkuras hanya untuk menyewa atau membeli tempat usaha. Bahkan Anda dapat melakukannya tanpa mempunyai tempat usaha jika Anda bersedia menitipkan produk usaha Anda dengan mitra Anda dengan mempertimbangkan nilai strategis lokasi atau tempat usaha mitra Anda. Sejumlah lokasi usaha makanan yang strategis antara lain di sekitar sekolah atau kampus, kawasan perkantoran, lingkungan pasar dan mal, perumahan, dan tempat wisata.
3. Menu andalan
Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat persaingan. Namun pilihan menu tersebut harus disesuaikan dengan target pasar atau konsumen.
4. Pemasok bahan baku
Memiliki pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksi setiap harinya sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi. Selain bisa mendapatkan harga relatif murah, Anda pun dapat menjadi orang kepercayaan jika anda dalam keadaan sulit atau terjepit modal. Selain itu Anda juga bisa diprioritaskan bila suatu saat bahan baku yang Anda butuhkan langka di pasaran. Usahakan memiliki lebih dari satu pemasok sebagai alternatif bila pemasok yang satu tidak bisa menyediakan permintaan. Pembelian bahan baku dari pemasok ini biasanya menggunakan sistem pembayaran kredit atau tunai dengan potongan harga. Besarnya potongan harga relatif, tergantung kesepakatan kedua belah pihak, namun pada umumnya berkisar 15-20 persen.
5. Sumber daya manusia (SDM)
Idealnya, karyawan terbagi ke dalam kelompok tukang masak, pelayan, dan kasir. Tapi, bila usaha tergolong kecil, seorang asisten yang dapat mempermudah pekerjaan Anda itu saja sudah lebih dari cukup. Jangan lupa untuk memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberi gaji sepadan dan tepat waktu. Hal ini untuk menjaga kestabilan keterampilan, kesiapan, loyalitas/kesetiaan karyawan.
6. Target pemasaran
Menyesuaikan jenis usaha dengan target pasar merupakan salah satu kunci sukses menjalankan usaha makanan dan minuman. Walaupun Anda menawarkan harga murah meriah, tapi jika tidak sesuai dengan selera konsumen ini tetap dapat menjadi kendala.
7. Promosi yang tepat
Promosi dari mulut ke mulut hingga saat ini tetap menjadi andalan promosi usaha kuliner. Hal ini akan berhasil jika Anda bisa memuaskan konsumen Anda, sehingga mereka pun bisa menjadi pelanggan setia. Dari pelanggan setia ini lah biasanya cerita tentang keunggulan usaha Anda akan menyebar ke publik. Bila tersedia dana lebih, tak ada salahnya mempromosikan usaha lewat media seperti spanduk, papan nama, pamflet, leaflet. Sangat dianjurkan untuk berpromosi via jejaring sosial seperti facebook atau twitter, terutama jika produk Anda dapat dikirim untuk jarak jauh atau membangun reseller di tempat lain.
8. Perizinan usaha
Demi keamanan dan kenyamanan usaha, pastikan Anda mengurus surat izin usaha dari instansi pemerintahan atau pihak berwenang setempat. Jika usaha semakin berkembang dan besar, ada baiknya segera mengurus Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) bagi usaha Anda, mengurus perizinan ke Kementerian Kesehatan. Bahkan kalau bisa mengurus sertifikasi halal untuk semua produk usaha Anda ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).
9. Pelayanan kepada konsumen
Penting untuk selalu menjaga pelayanan Anda terhadap konsumen. Semakin anda ramah dan sopan, maka akan semakin banyak konsumen yang berniat menjadi pelanggan anda. coba anda bayangkan apakah anda mau berbelanja pada pedagang yang sombong, pelit atau jutek? Apalagi kalau kucel dan dekil.
10. Ora et labora
Ora et labora atau bekerja sambil berdoa adalah kunci keberhasilan anda, berjuanglah dan teruslah berdoa kepada yang Maha Pemberi dan Pengatur Rejeki, karena Dialah yang menilai hasil kerja keras Anda.
Itulah sekedar tips bisnis kuliner yang saya ambil dari pengalaman pribadi maupun beberapa teman. Barangkali berguna, khususnya bagi Anda yang tertarik untuk membuka jenis bisnis serupa. Sekarang saatnya Anda untuk menentukan usaha apa yang akan Anda pilih. Anda tidak akan pernah tahu bila Anda tidak mencobanya. Ide dapat di buat dari hal sekecil apa pun sesuai dengan kemampuan anda.
"JANGAN SIA-SIAKAN POTENSI DIRI DAN SETIAP PELUANG YANG ADA DI HADAPAN ANDA ...... "
Untuk mendapatkan keuntungan dalam bisnis kuliner sebenarnya Anda tidak harus memilih membuka kafe atau resto besar sebagai permulaan usaha makanan Anda. Dari hasil survei usaha kecil menengah (UKM) di beberapa daerah, rata-rata pendapatan para pengusaha makanan dan minuman kaki lima dan rumahan sering di atas rata-rata upah minimum regional (UMR). Menarik bukan? .......
Pada prinsipnya usaha kuliner dapat dibagi dalam beberapa kelompok :
- Usaha makanan pokok sehari-hari seperti rumah makan padang, warung tegal, warung nasi sederhana, dan lain-lain.
- Usaha makanan substitusi makanan pokok seperti lontong, bubur, mie ayam, bakso, siomay, dan batagor.
- Usaha jajanan seperti roti bakar, aneka kue, martabak, pisang bakar, gorengan, cireng, cilok, dan lain-lain.
- Usaha berbagai macam minuman, seperti es buah, es campur, jus, es kelapa muda, es cendok, es dawet, hingga es teh.
Sebaiknya Anda memilih yang memang sesuai dengan keahlian dan minat Anda, sehingga dapat menjalankan usaha dengan nyaman dan tanpa beban. Satu hal yang harus Anda hindari adalah membuka usaha hanya karena mengikuti tren, tanpa tahu cara menjalankannya. Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan dalam memulai usaha makanan adalah :
1. Modal usaha
Ada beberapa cara untuk menutupi kekurangan modal usaha, misal melalui mencari mitra (rekanan) yang bisa diajak kerja sama, meminjam ke koperasi/bank, dan lain-lain. Bila modal Anda tipis dan ingin melakukannya sendiri itu lebih baik, karena Anda tak akan pusing dalam hal lain dan Anda dapat fokus dalam hal pemasaran. Namun berhematlah untuk tambahan modal kelak. Misal jika Anda ingin menjadi pengusaha keripik, Anda dapat membuat keripik singkong dengan modal hanya 10 ribu, anda goreng dan bungkus menjadi 40 bungkus dengan harga satuan Rp.500, sisihkan separuh keuntungan untuk tambahan modal, menjadi 50, 60, 100, 500 dan bukan hal mustahil hingga ribuan bungkus atau pabrikan. Bila memilih usaha patungan, sebaiknya Anda membuat surat perjanjian yang mengatur pembagian wewenang dan hasil usaha guna menghindari masalah di kemudian hari. Bila meminjam dari lembaga keuangan, maka biasakan untuk membuat laporan keuangan setelah usaha berjalan. Laporan keuangan tersebut mencantumkan pemasukan, pengeluaran, dan aset usaha yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar lembaga keuangan tersebut mengetahui secara pasti perkembangan usaha Anda.
2. Lokasi usaha
Pilihlah lokasi usaha yang banyak dikunjungi atau dilalui banyak orang. Saat menentukan lokasi usaha juga harus memperhitungkan modal yang akan dikeluarkan. Jangan sampai modal Anda terkuras hanya untuk menyewa atau membeli tempat usaha. Bahkan Anda dapat melakukannya tanpa mempunyai tempat usaha jika Anda bersedia menitipkan produk usaha Anda dengan mitra Anda dengan mempertimbangkan nilai strategis lokasi atau tempat usaha mitra Anda. Sejumlah lokasi usaha makanan yang strategis antara lain di sekitar sekolah atau kampus, kawasan perkantoran, lingkungan pasar dan mal, perumahan, dan tempat wisata.
3. Menu andalan
Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat persaingan. Namun pilihan menu tersebut harus disesuaikan dengan target pasar atau konsumen.
4. Pemasok bahan baku
Memiliki pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksi setiap harinya sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi. Selain bisa mendapatkan harga relatif murah, Anda pun dapat menjadi orang kepercayaan jika anda dalam keadaan sulit atau terjepit modal. Selain itu Anda juga bisa diprioritaskan bila suatu saat bahan baku yang Anda butuhkan langka di pasaran. Usahakan memiliki lebih dari satu pemasok sebagai alternatif bila pemasok yang satu tidak bisa menyediakan permintaan. Pembelian bahan baku dari pemasok ini biasanya menggunakan sistem pembayaran kredit atau tunai dengan potongan harga. Besarnya potongan harga relatif, tergantung kesepakatan kedua belah pihak, namun pada umumnya berkisar 15-20 persen.
5. Sumber daya manusia (SDM)
Idealnya, karyawan terbagi ke dalam kelompok tukang masak, pelayan, dan kasir. Tapi, bila usaha tergolong kecil, seorang asisten yang dapat mempermudah pekerjaan Anda itu saja sudah lebih dari cukup. Jangan lupa untuk memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberi gaji sepadan dan tepat waktu. Hal ini untuk menjaga kestabilan keterampilan, kesiapan, loyalitas/kesetiaan karyawan.
6. Target pemasaran
Menyesuaikan jenis usaha dengan target pasar merupakan salah satu kunci sukses menjalankan usaha makanan dan minuman. Walaupun Anda menawarkan harga murah meriah, tapi jika tidak sesuai dengan selera konsumen ini tetap dapat menjadi kendala.
7. Promosi yang tepat
Promosi dari mulut ke mulut hingga saat ini tetap menjadi andalan promosi usaha kuliner. Hal ini akan berhasil jika Anda bisa memuaskan konsumen Anda, sehingga mereka pun bisa menjadi pelanggan setia. Dari pelanggan setia ini lah biasanya cerita tentang keunggulan usaha Anda akan menyebar ke publik. Bila tersedia dana lebih, tak ada salahnya mempromosikan usaha lewat media seperti spanduk, papan nama, pamflet, leaflet. Sangat dianjurkan untuk berpromosi via jejaring sosial seperti facebook atau twitter, terutama jika produk Anda dapat dikirim untuk jarak jauh atau membangun reseller di tempat lain.
8. Perizinan usaha
Demi keamanan dan kenyamanan usaha, pastikan Anda mengurus surat izin usaha dari instansi pemerintahan atau pihak berwenang setempat. Jika usaha semakin berkembang dan besar, ada baiknya segera mengurus Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) bagi usaha Anda, mengurus perizinan ke Kementerian Kesehatan. Bahkan kalau bisa mengurus sertifikasi halal untuk semua produk usaha Anda ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).
9. Pelayanan kepada konsumen
Penting untuk selalu menjaga pelayanan Anda terhadap konsumen. Semakin anda ramah dan sopan, maka akan semakin banyak konsumen yang berniat menjadi pelanggan anda. coba anda bayangkan apakah anda mau berbelanja pada pedagang yang sombong, pelit atau jutek? Apalagi kalau kucel dan dekil.
10. Ora et labora
Ora et labora atau bekerja sambil berdoa adalah kunci keberhasilan anda, berjuanglah dan teruslah berdoa kepada yang Maha Pemberi dan Pengatur Rejeki, karena Dialah yang menilai hasil kerja keras Anda.
Itulah sekedar tips bisnis kuliner yang saya ambil dari pengalaman pribadi maupun beberapa teman. Barangkali berguna, khususnya bagi Anda yang tertarik untuk membuka jenis bisnis serupa. Sekarang saatnya Anda untuk menentukan usaha apa yang akan Anda pilih. Anda tidak akan pernah tahu bila Anda tidak mencobanya. Ide dapat di buat dari hal sekecil apa pun sesuai dengan kemampuan anda.
"JANGAN SIA-SIAKAN POTENSI DIRI DAN SETIAP PELUANG YANG ADA DI HADAPAN ANDA ...... "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar