Kiat Menabung Bagi Penghasilan Pas-Pasan
Sudah menjadi kebiasaan dan perilaku
kebanyakan kita yang selalu merasa heran kenapa selalu saja susah
menyisihkan sebagian dari penghasilan/gaji kita untuk ditabung. Selalu
saja uang hasil gaji/penghasilan ludes di tengah jalan, hilang tanpa
bekas di dompet atau rekening bank.
Sudah maklum dan kita banyak ketahui
bahwa para penasehat keuangan pribadi selalu menyarankan agar kita
selalu rutin menyisihkan paling tidak 10% dari penghasilan untuk
ditabung. Begitu pula buku klasik The Richest Man in The Babylon telah
memberikan contoh yang sungguh jelas tentang penting dan bermanfaatnya
untuk selalu disiplin dalam menabung sebanyak 10% tersebut.
Dari berbagai artikel dan berbagi
pengalaman yang ada, didapat salah satu penyebab utama dari kesulitan
kita dalam menyisihkan tabungan adalah karena sudah tertanam kuat mindset
dan perilaku bahwa menabung itu adalah “KALAU ADA UANG SISA”. Nah, ini
lah pangkal masalahnya. Kalau hanya mengandalkan uang sisa dari
penggunaan gaji setiap bulan hampir 100% tidak akan ada uang yang
tersisa! Mengapa demikian? Karena dengan berharap uang sisa, maka kita
tentu saja tidak memiliki gambaran yang jelas berapa uang yang tersisa
kelak? 1 juta, 100 ribu atau 5 ribu perak kah? Tidak ada yang tahu, dan
pada kenyataannya dengan selalu mengharap uang sisa tanpa terasa setiap
ada sesuatu yang ingin dibeli misalnya ada promo ini promo itu dengan
semangat dan nafsu tinggi langsung kita beli produk promo tersebut. Pada
akibatnya akan menggerus dan bahkan menghabiskan gaji/pendapatan kita
tersebut, sehingga jangan heran bila kita selalu berucap “perasaan baru
kemarin deh terima gaji, kok sekarang udah ludes…!”.
Ok sekarang tentu kita tidak mau
mengalami kondisi tersebut berulang-ulang sepanjang hidup kita bukan?
Kita tentu saja ingin mengubah kebiasaan dan mindset seperti
itu bukan? Nah, sekarang bagaimana mengubah pola kebiasaan tersebut?
Jawabannya sebenarnya sudah sering kita baca atau dengar yaitu
MENABUNGLAH DI DEPAN, bukan di belakang alias uang sisa. Loh apa
maksudnya? Maksudnya adalah setiap kali kita menerima gaji maka langsung
lah dipotong minimal 10% untuk dimasukkan ke tabungan kita. Dengan
seperti itu maka kita hanya akan fokus untuk menghabiskan yang 90% nya
saja bukan? Sehingga seluruh pengeluaran dan keinginan belanja kita
hanya berkutat pada yang 90% tersebut saja. Jadi contohnya gaji Anda
misalnya Rp. 1.500.000, maka setiap kali gajian langsung kita langsung
sisihkan/potong sebesar Rp. 150.000. Mudah bukan? Sekarang pertanyaannya
bagaimana agar kita benar-benar disiplin dalam menjalani proses
menabung setiap bulannya? Beberapa hal di bawah ini patut Anda
perhatikan:
- Jangan ditabung di rumah/brankas. Karena akan menimbulkan godaan untuk suatu waktu diambil, sehingga buyarlah rencana panjang kita untuk bisa menabung.
- Jangan ditabung di rekening bank dengan menggunakan ATM. Karena lagi-lagi ini membuka peluang untuk kita suatu waktu bisa mengambilnya.
- Bukalah rekening tabungan yang Anda blokir (dead account) dalam jangka waktu tertentu, sehingga tidak bisa kita ambil selama jangka waktu tersebut.
- Mintalah pihak bank untuk langsung memotong 10% atau lebih dari gaji kita untuk disimpan ke dead account tersebut.
- Jangan selalu mengingat rekening dead account kita tersebut dan anggap saja layaknya kita “belanja” 10% setiap bulan.
Kelima hal di atas akan sangat membantu
kita membentuk perilaku dan disiplin tinggi tanpa godaan untuk supaya
selalu rajin menabung. Sehingga tanpa kita sadari bulan berganti bulan
dan tahun berganti tahun, pundi pundi tabungan kita akan membengkak dan
ketika saatnya tiba tabungan tersebut bisa kita ambil dan bisa kita
kembangbiakkan dalam salah satu instrumen investasi atau untuk keperluan
lain.
Nah, untuk sementara ini kiat yang bisa
kami sampaikan dan kiat ini tidak akan ada gunanya bila tidak
dipraktekkan langsung. Kami tunggu cerita keberhasilan Anda dalam
menerapkan kiat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar