Mengenal Material Bahan Bilah Pedang - Baja adalah besi yang
mengandung carbon. Kalau disebut Carbon Steel 1060, maka kandungan
carbon dalam baja tersebut adalah 0,60% (kadar carbon tingkat menengah).
Kalau disebut Carbon Steel 1095, maka kandungan carbon dalam baja
tersebut adalah 0,95% (kadar carbon cukup tinggi). Semakin tinggi kadar
carbon dalam sebuah pedang, semakin keras pedang tersebut, tapi semakin
getas karena rendahnya elastisitas.
Ada banyak sekali jenis-jenis baja yang biasa digunakan sebagai material
pembuatan bilah pedang. Masing-masing memiliki karakteristik dengan
kelebihan dan kekurangan.
Di antara yang bisa disebutkan di sini adalah:
1. O1 Tool Steel
Merupakan baja unggulan dengan kadar karbon tinggi dan chromium rendah,
kekerasan tinggi max 65 Hrc. Mudah berkarat dan memerlukan perawatan
yang baik. Komposisi Kimia adalah: C = 0.95%; Si = 0.25%; Mn = 1.10%; Cr
= 0.55%; V = 0.10%; W = 0.55%.
O1 Tool Steel merupakan baja yang memiliki kekerasan sangat bagus
sehingga dapat memiliki ketajaman yang baik dan tidak mudah tumpul.
Selain itu, baja jenis ini cukup mudah diasah kembali bila tumpul.
Kelemahannya adalah mudah terserang korosi (karat). Kadar carbon yang
tinggi menjadikannya getas dan terkadang mudah patah. Kalau mau
dilakukan hardening, sebaiknya hanya pada sisi tajamnya saja.
2. D2 Tool Steel
Merupakan baja unggulan dengan kadar karbon tinggi dan chromium tinggi,
kekerasan tinggi max 64 Hrc. Walaupun cukup tahan tapi masih belum bebas
karat, tetapi bahan ini sangat digemari karena kekerasannya yang tinggi
sehingga ketajamannya awet dan mudah diasah bila tumpul. Komposisi
Kimia adalah: C = 1.55%; Si = 0.25%; Mn = 0.35%; Cr = 11.8%; Mo = 0.80%;
V = 0.95%. Pertama kali muncul pada saat perang dunia II. Baja ini
kadang-kadang disebut semi-stainless.
D2 merupakan baja yang memiliki kekerasan tidak jauh beda dengan O1 Tool
Steel. Namun karena kandungan Cr yang cukup tinggi maka baja jenis ini
memiliki ketahanan terhadap korosi yang lebih tinggi dibanding baja
jenis O1. Kelemahannya adalah sedikit lebih liat ketika diasah jika
tumpul. Kadar carbon yang tinggi menjadikannya getas dan terkadang mudah
patah. Kalau mau dilakukan hardening, sebaiknya hanya pada sisi
tajamnya saja.
3. 440C Stainless Steel
Merupakan baja stainless dengan kadar karbon cukup tinggi dan chromium
tinggi, kekerasan tinggi max 60 Hrc. Sangat tahan karat, kekerasan cukup
baik. Komposisi Kimia adalah: C = 1.05%; Si = 0.40%; Mn = 0.40%; Cr =
17.0%; Mo = 0.50%.
440C termasuk stainless steel sehingga cukup sulit terserang korosi.
Tapi beda dengan stainless steel yang lain sebab 440C memiliki kandungan
carbon yang cukup tinggi sehingga memiliki kekerasan yang baik.
Kelemahannya adalah lebih liat dari D2 ketika diasah jika tumpul.
4. ATS-34 Stainless Steel (Japan)
Merupakan jenis baja terbaik saat ini, dengan kadar karbon tinggi dan
chromium tinggi. Bebas karat, kekerasan max 60-61 Hrc. Komposisi Kimia
adalah: C = 1.03%; Si = 0.25%; Mn = 0.41%; Cr = 13.74%; Mo = 3.56%; P =
0.026%; S = 0.001%.
5. Damascus Steel (Baja Pamor/Baja Lipat/Folded Steel))
Merupakan jenis baja yang melalui proses penempaan dua atau tiga lapis
material semisal baja, besi lunak dan nikel yang kemudian dilipat dan
ditempa lagi sampai berkali-kali lipatan yang membentuk pola sesuai
dengan yang diinginkan. Baja ini lebih ditonjolkan pada seni dan pola
yang terbentuk pada baja. Meskipun sebagian pengrajin menyebutnya
sebagai Damascus Steel, bukan berarti baja yang digunakan adalah baja
Damaskus yang teknik pembuatannya sudah hilang sejak abad ke-18. Selain
itu, pattern yang terdapat pada permukaan bilah Pedang Damaskus bukan
karena proses lipatan logam.
6. Disc Brake Steel (Baja Rem Cakram)
Disc Brake Steel merupakan salah satu material pembuatan pedang yang
cukup tahan terhadap serangan korosi dengan kekerasan yang tinggi.
Biasanya diambil dari limbah rem cakram. Kelemahannya adalah cukup liat
ketika diasah.
7. Spring Steel (Baja Per)
Baja dari per mobil atau truk merupakan material yang cukup baik untuk
pembuatan pedang. Kekerasan sekitar 62 Hrc. Dengan proses hardening yang
bagus setelah ditempa, terkadang baja per memiliki kualitas kekuatan
yang lebih baik daripada baja baru. Biasanya diambil dari limbah per
mobil atau truk. Tapi yang terbaik adalah dari limbah per mobil Jeep
Willys yang sudah terkenal sangat kuat, ulet dan tahan patah. Bisa juga
dari limbah per mobil jip Gaz atau Landrover.
Baja yang bisa disebut sebagai spring steel/baja per adalah baja yang
mempunyai kemampuan pegas tinggi. Biasanya mempunyai kandungan karbon
dari 0.50% sampai dengan 1.00%.
Baja per mobil/truk biasanya mempunyai kandungan karbon sekitar 0.50%
sampai 0.65% (baja 1060, 1055, 9260, 5160). Baja per Jeep Willys
diperkirakan dari baja jenis 5160 (kandungan karbon 0,60%), karena pada
masa dahulu, baja per mobil lebih sering dibuat dari baja 5160, terlebih
Jeep Willys yang diperuntukkan untuk militer.. Sekarang harga baja 5160
semaking tinggi, sehingga banyak produsen per mobil mencari alternatif
lain yang lebih murah, tetapi masih cukup untuk memenuhi tugasnya dengan
baik.
Katana buatan Jepang sekarang ini (kebanyakan), untuk yang kelas standar
dibuat dari baja 1060; yang kelas menengah dari baja 5160; yang premium
dari Tamahagane.
8. Strip Steel
Merupakan baja yang mudah didapat dengan kekerasan yang biasa-biasa saja tapi cukup mudah diasah.
9. Baja Ulir.
Merupakan baja yang paling murah dengan kualitas rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar