Kamis, 09 April 2015

Mengenal Bahan Pelat atau Plat

Pelat atau Plat terdiri dari berbagai jenis bahan. Secara garis besar bahan pelat ini dikelompokkan menjadi dua bagian besar yang memiliki sifat berbeda-beda yakni : bahan pelat logam ferro dan pelat logam non ferro. Bahan pelat logam ferro diantaranya adalah pelat baja lembaran. Bahan pelat dari logam non ferro diantaranya bahan pelat alumanium, tembaga, dan kuningan. Sifat-sifat bahan ferro dan non ferro sangat mempengaruhi pembentukan maupun finishing yang akan dilakukan pada bahan pelat tersebut. Secara umum bahan-bahan logam mempunyai sifat fisik dan sifat kimiawi terhadap efek kualitas pengerjaannya.
Plat Alumunium
Aluminium diperoleh dari bahan-bahan paduan dengan persenyawaan dari spaat kali (K Al Si3 O8), bauksit (Al2 O3 2H2O) dan kreolit suatu aluminium natrium flourida (Al F3 NaF). Pembuatannya dilebur dalam suatu dapur secara elektrolitis, titik cair aluminium adalah 6590 C dan berat jenisnya 2,6 – 2,7. Aluminium merupakan unsur kimia, lambang kimia aluminium adalah Al, dengan nomor atom 13. Pelat atau Plat Alumunium adalah bahan logam berbentuk lembaran ringan yang kuat, plat alumunium memiliki sifat yang tahan terhadap segala cuaca, tidak mudah terbakar, tahan terhadap karat mudah dibentuk serta memancarkan estetika sedap dipandang. Karena sifat, keunggulan serta harganya yang lebih murah dibandingkan dengan Stainless Steel, plat Alumunium menjadi material pilihan dibanyak bidang industri. Aluminium terdapat dua macam yaitu : Aluminium tuang yang mempunyai kekuatan tarik sebesar 10 kg/mm2 dengan regangannya 18 – 25%. dan Aluminium tempa yang mempunyai kekuatan tarik sebesar 18 – 28 kg/mm2 dengan regangannya 3 – 5%.
Aluminium tahan terhadap udara akan tetapi tidak tahan terhadap bahan-bahan alkalis seperti sabun atau soda dan juga tidak tahan asam, selain asam sendawa (salpeterzuur) dan asam-asam organik yang telah dilunakkan. Aluminium merupakan konduktor listrik dan panas yang baik, aluminium digunakan dalam banyak hal. Untuk itu penggunaan plat alumunium seperti name plate atau label, merek mesin, merek perusahaan dan lain-lain (biasanya untuk kebutuhan advertising atau reklame) plat alumunium memerlukan perlakuan khusus seperti proses anodizing agar tidak menghantarkan listrik yang kemudiannya dapat dipanaskan agar tahan terhadap panas air maupun panas udara sehingga tidak merubah desain yang memerlukan tinta.
Ukuran plat alumunium Standar pabrik antara lain 100 cm x 200 cm, 120 cm x 240 cm dan 122 cm x 244 cm, adapun standar ketebalannya antara 0,3 mm  s/d  5,0 mm. Bagi seorang desainer grafis pengetahuan ukuran ini sangat perlu agar dalam mendisain tidak perlu membuang-buang bahan atau material, meskipun bisa saja pesan ukuran pelat alumunium dengan spesifikasi khusus.  
Plat Kuningan
Kuningan adalah logam yang merupakan campuran dari tembaga dan seng. Tembaga merupakan komponen utama dari kuningan, dan kuningan biasanya diklasifikasikan sebagai paduan tembaga. Warna kuningan bervariasi dari coklat kemerahan, gelap hingga ke cahaya kuning hal ini dipengaruhi oleh jumlah kadar senguntuk itu tidak semua kuningan dapat di etching atau di grafir. Kuningan lebih kuat dan lebih keras daripada tembaga, tetapi tidak sekuat atau sekeras baja. Kuningan sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagai bentuk, kuningan juga merupakan konduktor panas yang baik, dan umumnya tahan terhadap korosi dari air garam. Karena sifat-sifat tersebut kuningan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Kuningan tersedia dalam berbagai bentuk seperti pelat, lembaran, strip, foil, batang, bar, kawat, dan billet tergantung pada aplikasinya.
Jenis-Jenis dan nama kuningan sangatlah banyak dan beragam, semua penamaan logam kuningan dikontrol oleh Unified system penomoran logam dan paduan. Dalam proses manufaktur produksi pembuatan kuningan ada 4 tahap yaitu: Melting,  Hot Rolling, Anealling and Cold Rolling dan Finish Rolling. Kuningan dengan kadar seng tertentu dapat diproses melalui metode etching maupun metode grafir. Kuningan pertama kali dipublikasikan dan dipatenkan di Inggris pada tahun 1781.
Plat Stainless Steel
Plat Stainless Steel merupakan suatu jenis baja dengan kemampuan daya tahan karat yang sangat tinggi dan memiliki banyak kelebihan, hal ini menjadikan plat stainless banyak dibutuhkan oleh industri-industri besar seperti : industry otomotif, perlengkapan rumah tangga, pembangunan infrastruktur dan industri lainnya.
Sebagian besar plat stainless dapat dipotong, dilas dibentuk dan diproses dengan mesin, spesifikasi Plat stainless biasanya disebut dengan istilah grade yang kemudiannya diberi polesan akhir atau finishing tersendiri. Misalnya Plat Stainless grade 304 menggunakan finish : 2B, 1D, mirror, HL. Untuk Plat Stainless grade 430 menggunakan finishing : BA (kilap). Untuk Plat Stainless Grade 201 menggunakan finishing : 2B, 1D, mirror, HL. yang tentunya istilah-istilah itu merupakan kode produksi yang ditentukan oleh kebijakan produsen itu sendiri. Plat stainless juga dapat diproses menggunakan metode etching untuk kebutuhan reklame ataupun advertising.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar