Pelat atau Plat terdiri dari berbagai
jenis bahan. Secara garis besar bahan pelat ini dikelompokkan menjadi
dua bagian besar yang memiliki sifat berbeda-beda yakni : bahan pelat
logam ferro dan pelat logam non ferro. Bahan pelat logam ferro
diantaranya adalah pelat baja lembaran. Bahan pelat dari logam non ferro
diantaranya bahan pelat alumanium, tembaga, dan kuningan. Sifat-sifat
bahan ferro dan non ferro sangat mempengaruhi pembentukan maupun
finishing yang akan dilakukan pada bahan pelat tersebut. Secara umum
bahan-bahan logam mempunyai sifat fisik dan sifat kimiawi terhadap efek
kualitas pengerjaannya.
Plat Alumunium
Aluminium diperoleh dari bahan-bahan
paduan dengan persenyawaan dari spaat kali (K Al Si3 O8), bauksit (Al2
O3 2H2O) dan kreolit suatu aluminium natrium flourida (Al F3 NaF).
Pembuatannya dilebur dalam suatu dapur secara elektrolitis, titik cair
aluminium adalah 6590 C dan berat jenisnya 2,6 – 2,7. Aluminium
merupakan unsur kimia, lambang kimia aluminium adalah Al, dengan nomor
atom 13. Pelat atau Plat Alumunium adalah bahan logam berbentuk lembaran
ringan yang kuat, plat alumunium memiliki sifat yang tahan terhadap
segala cuaca, tidak mudah terbakar, tahan terhadap karat mudah dibentuk
serta memancarkan estetika sedap dipandang. Karena sifat, keunggulan
serta harganya yang lebih murah dibandingkan dengan Stainless Steel,
plat Alumunium menjadi material pilihan dibanyak bidang industri.
Aluminium terdapat dua macam yaitu : Aluminium tuang yang mempunyai
kekuatan tarik sebesar 10 kg/mm2 dengan regangannya 18 – 25%. dan
Aluminium tempa yang mempunyai kekuatan tarik sebesar 18 – 28 kg/mm2
dengan regangannya 3 – 5%.
Aluminium tahan terhadap udara akan
tetapi tidak tahan terhadap bahan-bahan alkalis seperti sabun atau soda
dan juga tidak tahan asam, selain asam sendawa (salpeterzuur) dan
asam-asam organik yang telah dilunakkan. Aluminium merupakan konduktor
listrik dan panas yang baik, aluminium digunakan dalam banyak hal. Untuk
itu penggunaan plat alumunium seperti name plate atau label, merek
mesin, merek perusahaan dan lain-lain (biasanya untuk kebutuhan
advertising atau reklame) plat alumunium memerlukan perlakuan khusus
seperti proses anodizing agar tidak menghantarkan listrik yang
kemudiannya dapat dipanaskan agar tahan terhadap panas air maupun panas
udara sehingga tidak merubah desain yang memerlukan tinta.
Ukuran plat alumunium Standar pabrik
antara lain 100 cm x 200 cm, 120 cm x 240 cm dan 122 cm x 244 cm, adapun
standar ketebalannya antara 0,3 mm s/d 5,0 mm. Bagi seorang desainer
grafis pengetahuan ukuran ini sangat perlu agar dalam mendisain tidak
perlu membuang-buang bahan atau material, meskipun bisa saja pesan
ukuran pelat alumunium dengan spesifikasi khusus.
Plat KuninganKuningan adalah logam yang merupakan campuran dari tembaga dan seng. Tembaga merupakan komponen utama dari kuningan, dan kuningan biasanya diklasifikasikan sebagai paduan tembaga. Warna kuningan bervariasi dari coklat kemerahan, gelap hingga ke cahaya kuning hal ini dipengaruhi oleh jumlah kadar senguntuk itu tidak semua kuningan dapat di etching atau di grafir. Kuningan lebih kuat dan lebih keras daripada tembaga, tetapi tidak sekuat atau sekeras baja. Kuningan sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagai bentuk, kuningan juga merupakan konduktor panas yang baik, dan umumnya tahan terhadap korosi dari air garam. Karena sifat-sifat tersebut kuningan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Kuningan tersedia dalam berbagai bentuk seperti pelat, lembaran, strip, foil, batang, bar, kawat, dan billet tergantung pada aplikasinya.
Jenis-Jenis dan nama kuningan sangatlah banyak dan beragam, semua penamaan logam kuningan dikontrol oleh Unified system penomoran logam dan paduan. Dalam proses manufaktur produksi pembuatan kuningan ada 4 tahap yaitu: Melting, Hot Rolling, Anealling and Cold Rolling dan Finish Rolling. Kuningan dengan kadar seng tertentu dapat diproses melalui metode etching maupun metode grafir. Kuningan pertama kali dipublikasikan dan dipatenkan di Inggris pada tahun 1781.
Plat Stainless Steel
Plat Stainless Steel merupakan suatu jenis baja dengan kemampuan daya tahan karat yang sangat tinggi dan memiliki banyak kelebihan, hal ini menjadikan plat stainless banyak dibutuhkan oleh industri-industri besar seperti : industry otomotif, perlengkapan rumah tangga, pembangunan infrastruktur dan industri lainnya.
Sebagian besar plat stainless dapat dipotong, dilas dibentuk dan diproses dengan mesin, spesifikasi Plat stainless biasanya disebut dengan istilah grade yang kemudiannya diberi polesan akhir atau finishing tersendiri. Misalnya Plat Stainless grade 304 menggunakan finish : 2B, 1D, mirror, HL. Untuk Plat Stainless grade 430 menggunakan finishing : BA (kilap). Untuk Plat Stainless Grade 201 menggunakan finishing : 2B, 1D, mirror, HL. yang tentunya istilah-istilah itu merupakan kode produksi yang ditentukan oleh kebijakan produsen itu sendiri. Plat stainless juga dapat diproses menggunakan metode etching untuk kebutuhan reklame ataupun advertising.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar